Dahulu kala, di kota Niigata provinsi Echizen, hiduplah laki-laki bernama Nagao Chosei. Nagao putra seorang tabib, dan belajar agar bisa meneruskan pekerjaan ayahnya. Saat masih kecil, dia dijodohkan oleh seorang anak perempuan bernama O-Tei, yang merupakan putri salah seorang temannya. Keluarga sepakat jika pernikahan akan dilangsungkan ketika Nagao telah menyelesaikan belajarnya. Tapi karena O-Tei yang lemah kesehatanny, pada umur 15 tahun ia sakit keras dan tau bahwa umurnya tidak akan lama lagi.
Di saat terakhir hidupnya, O-Tei memanggil Nagao dan berkata , “Nagaosama, tunanganku, kita sudah diikat sejak masa kecil dan kita seharusnya menikah akhir tahun ini. Tapi aku akan mati dan dewa-dewa tahu apa yang terbaik bagi kita. Aku tak ingin engkau berduka dan lagipula aku ingin memberi tahu bahwa kupikir kita akan bertemu kembali”. Nagao menjawab bahwa mereka pasti akan bertemu lagi dan ia berkata bahwa di Negeri Murni tiada rasa sakit perpisahan. Namun O-Tei menjawab bahwa yang ia maksud adalah dunia nyata.
Adalah dunia nyata. Tapi agar itu terjadi engkau harus menunggu 15-16 tahun karena ku harus terlahir kembali dan tumbuh menjadi perempuan dewasa. Karena ingin menghibur O-Tei disaat terakhirnya Nagao mengiyakan dan menjawabnya dengan lembut.
Setelah itu O-Tei meninggal, dan karena Nagao merasa begitu terikat dengan O-Tei, ia membuatkan papan arwah bertuliskan zokumyo O-Tei, dan dia tempatkan papan arwah di Butsudan, lalu setiap hari dia memberikan sajian di depan papan arwah itu. Ia juga menuliskan janjinya akan menikahi O-Tei jika O-Tei bisa kembali pada tubuh yang berbeda dan mencap janji itu dengan stempel pribadinya lalu meletakkkannya di butsudan di sebelah papan arwah O-Tei.
Namun karena Nagao adalah anak tunggal,maka ia harus menikah dengan perempuan yang dipilihkan oleh keluarganya. Lanjut laun ia pun mulai melupakan O-Tei. Namun setelah menikah beberapa tahun itu, ia banyak mendapat musibah. Sampai akhirnya ia jadi hidup sebatang kara karena semua keluarganya meninggal.
Di tengah kesedihannya, ia memutuskan untuk melakukan perjalan jauh dan akhirnya ketika berlabuh di suatu tempat di Ikao, yaitu suatu desa pegunungan yang terkenal karena mata air panasnya dan pemandangan indah. Di penginapan desa yang dia singgahi, seorang gadis muda melayaninya; dan ketika melihat gadis itu Nagao yakin bahwa ia adalah O-Tei yang telah berinkarnasi.
Lalu Nagao bertanya kepada gadis itu dimana kampung halamannya, dan siapakah namanya. Tiba-tiba gadis itu berubah suaranya, seperti suara orang mati dan menjawab : “Namaku O-Tei dan engkau Nagao Chosei dari Echigo, calon suamiku. Tujuh belas tahun lalu aku meninggal di Niigata lalu engkau menulis janji untuk menikahiku jika aku bisa kembali ketubuh yang berbeda. Dan karena itu aku kembali”. Sesudah mengucapkan kata-kata itu dia jatuh pingsan.
Akhirnya Nagao menikah dengan gadis itu. Walaupun setelahnya gadis tersebut sama sekali tidak ingat apa yang telah dia katakan tentang O-Tei kepada Nagao.
Source : Diambil dari berbagai sumber
Shared By :
🌟 NEXS Japanese Language Center 🌟
Kursus Bahasa Jepang di Surabaya (Kelas Regular & Private)
Kursus Bahasa Jepang Online
Studi Ke Jepang
Conversation Class Bahasa Jepang di Surabaya
Kelas Persiapan JLPT di Surabaya
Kelas Bahasa Jepang ONLINE
Konsultasi pendidikan ke Jepang di Surabaya
Jasa Penerjemahan Bahasa Jepang di Surabaya
Program Study Tour ke Jepang
Head Office NEXS Japanese Language Center
Komplek Ruko Transmart Rungkut Blok A-25
Jl. Raya Kalirungkut No. 23 Surabaya 60293
TELEPHONE: (031)8781033
WA : 081335555002
ID LINE: nexs.center
e-mail: [email protected]
website: www.nexs.co.id