Laju Pandemi

Kebiasaan Masyarakat Jepang untuk Menahan Laju Pandemi

Jepang ikut menjadi negara yang dijangkiti virus Covid-19. Namun situasi yang kita lihat di Jepang bisa dikatakan cukup terkendali. Dikutip dari laman kompas.com, Jepang lebih dulu mengonfirmasi pasien positif Covid-19, dibandingkan Indonesia. Namun angka kematian akibat virus corona baru SARS-CoV-2 di Jepang relatif lebih rendah.

‘Ketenangan’ Jepang dalam menghadapi virus Covid-19 juga bisa kita lihat dari berbagai kebijakan publik yang diambil. Jepang hanya melakukan tes pada 0,2% dari populasinya, di mana angka ini adalah salah satu yang terendah di antara kelompok negara-negara maju. Jepang tidak melakukan lockdown ataupun karantina wilayah. Bisnis, dari restoran hingga penata rambut pun tetap buka, kendati sekolah ditutup di masa-masa awal.

Muncul berbagai spekulasi tentang bagaimana cara Jepang dalam menghadapi pandemi ini. Misalnya, spekulasi mengenai tingkat obesitas di Jepang yang rendah, sehingga angka kematian akan virus Covid-19 pun menjadi kecil. Ada pula klaim yang menyatakan bahwa penutur bahasa Jepang dikenal memancarkan lebih sedikit tetesan ketika berbicara, dibandingkan dengan penutur bahasa lain.

Secara sistem, fitur pelacakan penduduk di Jepang disebut memiliki dampak yang besar dalam pengendalian pandemi ini. Pelacakan penduduk Jepang ini bahkan sudah muncul sebelum merebaknya virus Covid-19, sebagai langkah standar pengendalian kesehatan masyarakat.

Lebih dari itu, ternyata ada kebiasaan-kebiasaan yang telah mengakar pada budaya Jepang, yang mampu menempatkan Jepang ke dalam new normal bahkan sebelum masa pandemi. Apa sajakah itu?

1. Kebiasaan Masyarakat Jepang Menjaga Jarak

Pemerintah Jepang memberikan himbauan kepada masyarakat agar menghindari keramaian, menghindari kontak fisik dekat, dan juga menghindari tempat tertutup. Nyaris tidak ada intervensi tegas oleh pemerintah terkait himbauan ini. Uniknya, himbauan ini sebenarnya telah menjadi budaya Jepang bahkan sebelum masa merebaknya virus Covid-19.

Kebiasaan masyarakat Jepang yang dimaksud adalah menghindari duduk atau berdiri terlalu berdekatan, terlebih apabila masih ada ruang yang kosong. Hal ini dikarenakan adanya anggapan bahwa berdekatan secara fisik bisa mengintervensi privasi seseorang.

2. Kebiasaan Masyarakat Jepang Mengenakan Masker

Penggunaan masker sangat membantu dalam meminimalisir transmisi virus dari satu orang ke orang lainnya. Di Jepang sendiri, normal kita lihat masyarakat yang mengenakan masker di kesehariannya, terutama di kota-kota besar.

Bahkan pada pekerjaan pelayanan publik seperti petugas pemerintahan, staf kereta api, polisi dan petugas kebersihan, mereka terbiasa untuk mengenakan masker sepanjang hari. Sedangkan pada musim dingin, anak-anak Jepang akan mengenakan masker agar tidak mengganggu orang lain ketika mereka kedinginan.

Sebelum masa pandemi, Jepang biasanya menjual 5,5 miliar masker wajah setiap tahun atau setara dengan 43 masker per orang. Ketika virus mulai menyebar, penjualan masker wajah pun meroket. Namun hal ini diantisipasi dengan pembatasan jumlah masker yang telah dijatah untuk masing-masing individu.

3. Kebiasaan Menjaga Kebersihan

Masyarakat Jepang terkenal akan kedisiplinannya dalam menjaga kebersihan. Mereka menggunakan tempat sampah hanya untuk membuang sampah atau meludah. Masyarakat Jepang juga akan melepas alas kaki ketika memasuki ruangan. Edukasi kebersihan sudah ditanamkan kepada masyarakat Jepang semenjak kanak-kanak.

4. Kebiasaan dalam Bertegur Sapa

Tegur sapa dalam masyarakat Jepang dilakukan dengan sedikit membungkukkan badan, dengan jarak yang tidak terlalu dekat dengan lawan bicaranya. Minimnya kontak fisik seperti bersalaman, berpelukan maupun mencium pipi dalam kegiatan sapa-menyapa ini sangat membantu dalam pencegahan penularan virus Covid-19.

5. Kebiasaan Mencuci Tangan

Kita tidak akan kesulitan jika ingin membersihkan tangan di ruang terbuka publik di Jepang. Terdapat sabun dan pembersih di toilet umum, pintu masuk kantor dan berbagai titik strategis lainnya. Sementara itu, masyarakat Jepang sendiri terbiasa untuk membawa tissue basah sebagai pencegahan apabila tidak menemukan tempat mencuci tangan.

Sumber:
Health Grid
Kompas
Lifestyle
Detik

×

こんにちは!NEXS memiliki program kelas Privat Online/Offline, Reguler (Basic-Intermediate-Advance), JLPT, Conversation Class, Study In Japan, Translate dan Penerjemah.

× Chat Kami...