Tari Awa (阿波踊り Awa Odori) adalah tari asal Provinsi Awa (Prefektur Tokushima), Jepang yang ditarikan secara beramai-ramai di berbagai kota dan desa di Prefektur Tokushima untuk menyambut perayaan Obon. Festival tari Awa sudah diselenggarakan sejak 400 tahun yang lalu, dan merupakan salah satu dari 3 matsuri terbesar di Shikoku. Tari Awa sering dikatakan berasal dari gerakan tari disertai pengucapan doa agama Buddha. Setiap tahun tanggal 12-15 Agustus, tari Awa dilangsungkan di tengah kota Tokushima.
Penari Awa menari dalam kelompok-kelompok yang disebut ren sambil berpawai di jalan-jalan. Satu kelompok penari bisa terdiri dari lusinan penari. Tari Awa adalah sejenis Bon Odori.
Penari wanita menari dengan posisi tubuh tegak dan tangan yang digerak-gerakkan di atas kepala.
Penari wanita
- Penari wanita mengenakan yukatadan topi anyaman (amigasa) yang hampir menutupi wajah bagian atas. Alas kaki yang digunakan adalah sandal dari kayu yang disebut geta.
- Pada gerakan tari untuk wanita, kaki dan tangan digerakkan secara anggun.
- Berlainan dengan yukata yang dikenakan sehari-hari, penari Awa mengenakan yukata berikut pakaian dalam (juban), rok dalam (susoyoke), dan penutup lenganyang disebut tekko.
Pria menari dengan pinggul direndahkan, serta gerakan tangan dan kaki yang dinamis.
Penari pria
- Tari yang dibawakan penari pria yang mengenakan setelan happi(hanten) dengan celana pendek disebut Hanten Odori (tari hanten). Pria bisa juga mengenakan yukata dengan kain yukata di bagian kaki diangkat ke bagian pinggang, sehingga celana pendek yang dikenakan terlihat. Bila mengenakan yukata, maka tarian tersebut disebut Yukata Odori (tari Yukata).
- Anak perempuan sering memakai kostum penari laki-laki, dan menarikan gerakan tari Awa untuk pria. Sebaliknya, pria tidak menarikan gerakan tari Awa untuk wanita.
- Pada gerakan tari untuk pria, tangan dan kaki bergerak dengan bebas dan dinamis.
- Penari sering pria menggunakan uchiwa(kipas bundar) dan tenugui (saputangan panjang) sebagai perlengkapan menari.
Musik pengiring menggunakan alat musik yang terdiri dari shamisen, perkusi (taiko dan tsuzumi), genta (kane), dan flute (yokobue). Lagu yang dimainkan adalah lagu populer dari zaman Edo yang berjudul “Yoshikono”. Liriknya berupa ajakan kepada penonton untuk turut menari, “Erai yatcha, erai yatcha, yoi yoi yoi yoi, odoru ahō ni miru ahō, onaji ahō nara odorana son son.” Lagu “Yoshikono” hanya digunakan untuk mengiringi kelompok tari Awa yang terkenal, sedangkan kelompok tari Awa yang lain menari dengan diiringi seruan “Yatto sā Yatto saā“.
Selain dipertunjukkan di Prefektur Tokushima, kelompok tari Awa asal Tokushima sering berkeliling di kota-kota besar di Jepang (khususnya di wilayah Kanto). Di distrik Suginami-ku, Tokyo, tari Awa diselenggarakan kuil Kōenji bersama pusat perbelanjaan di dekatnya.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Festival_Tari_Awa
Shared by :
NEXS Japanese Language Center
Kursus Bahasa Jepang di Surabaya (Regular Class – Private Class – In House Class)
Conversation Class Bahasa Jepang di Surabaya
Kelas Persiapan JLPT di Surabaya
Konsultasi pendidikan ke Jepang di Surabaya
Jasa Penerjemahan Bahasa Jepang di Surabaya
Program Study Tour ke Jepang